Sunday 21 October 2018

Ini 4 Syarat Desa Bisa Dapatkan Dana hingga Rp 1 Miliar, Apa Saja?

        Upaya menekan angka kemiskinan terus dilakukan di sisa masa kepemimpinan pemerintahan Jokowi-JK saat ini. Salah satu upaya yaitu dengan membuat program pembangunan desa melalui dana desa. Program tersebut sesuai dengan apa yang dijanjikan Jokowi yaitu membangun Indonesia dari pinggiran, yakni pada wilayah-wilayah pedesaan. Hasil survei BPS tahun 2015 lalu, jumlah desa tertinggal secara nasional sebanyak 20.167 ribu desa, dari 74 ribu desa lebih di seluruh Indonesia. Untuk mengurangi ketertinggalan itu, Menteri Desa Eko Putro Sandjojo memastikan sudah lebih dari 5.000 desa yang merasakan manfaat program dana desa. 

 "Saya yakin kita telah berhasil mengentaskan lebih dari itu," ujar Eko Putro dalam sebuah kesempatan wawancara kepada sejumlah wartawan. 

      Berdasarkan data yang diterima dari Kemendes, jumlah dana desa dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tahun 2015, pemerintah menganggarkan Rp. 20,76 triliun dana yang digelontorkan ke desa-desa. Ditahun berikutnya, terjadi peingkatan sebesar Rp 46,9 triliun, dan meningkat Rp 60 triliun pada 2017. 

 "Angka Rp 60 triliun kembali dikucurkan pada 2018 ditambah skema pembangunan desa dengan program Padat Karya," ucap Eko Putro. 

Namun demikian, untuk mendapatkan dana desa, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah desa. Pemerintah tidak akan menyalurkan dana desa tahun 2018 jika pemerintah desa tidak memasang baliho tentang rencana penggunaan dan realisasi dana desa. Kemudian syarat utamanya agar dana desa itu cair, yakni pemerintah desa harus menjalankan empat program utama kementerian. Empat program utama tersebut, pertama, membuat Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prokades). 

 "Kami sedang membuat klaster ekonomi desa dalam produksi besar. Nanti kita bawa sarana pascapanen di sini agar pendapatan masyarakat desa juga meningkat," kata Eko. 

        Program utama kedua yaitu pemerintah meminta setiap kepala desa mengalokasikan dana Rp 200 juta sampai Rp 500 juta untuk membuat embung air desa. Fungsinya, sebagai sarana menunjang produk tanaman desa. 

 "Embung juga bisa dipakai untuk beternak ikan. Dan ikan sangat penting untuk menanggulang permasalahan balita yang kekurangan gizi," sambung dia. 

Program utama yang ketiga, masyarakat desa harus membuat Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Pembentukan Bumdes tersebut lantaran pemerintah berencana membentuk PT Mitra Bumdes Nusantara. 

 "Seperti misalnya di Cirebon akan dibuat PT Mitra Bumdes Cirebon, sahamnya 51 persen saham nasional, 49 persen dari desa. Nanti semua subsidi pemerintah akan disalurkan kewar mitra Bumdes. Belinya pakai kartu dan tepat sasaran. Traktor akan dihibahkan ke PT Mitra Bumdes. Kasih subsidi bidangnya untuk tetap menjaga kesehatan masyarakat," ucap dia. 

Sementara itu, untuk program utama yang keempat, pemerintah meminta desa mengalokasikan dana desa Rp 50 juta sampai Rp 100 juta untuk membuat lapangan olahraga desa. Lapangan olahraga desa tersebut diharapkan adanya aktivitas positif bagi anak muda desa. 

"Pak Presiden juga berencana membuat Liga Desa. Entah itu sepak bola atau olahraga yang lain pastinya kami minta dibuatkan dulu lapangan olahraganya," tutur Eko memungkasi. 

Simak Videonya di Dana Desa Tidak Boleh Diganggu 

Sumber : https://www.liputan6.com
               Blog Kang Eko

Sunday 6 December 2015

Jalan Hancur Pemerintah Tutup Mata

Assalamu'alaikum WR.WB.
Selamat malam dan salam sejahtera untuk kita semua, atas nama desa mensade, kecamatan subah, Kabupaten Sambas, kita tahu bahwa untuk kemajuan suatu daerah maka yang sangat-sangat di perlukan menurut saya adalah akses jalan yang mudah di lewati, karena tanpa akses jalan yang baik maka semua akan selalu terkendala, nah kalau semua sudah terkendala bagaimana suatu daerah tersebut akan maju??
maka dari itu kami dari desa mensade sangat-sangat kecewa karena sejak tahun 1997 bahkan waktu itu saya belum sekolah hingga saat ini akses jalan di tempat kami masih seperti itu-itu aja.
maka dari itu kami atas nama desa mensade sangat berharap, kami mohonlah kepada bupati sambas saat ini coba di tengok lah kami ini yang di pelosok-pelosok, karena kami juga perlu kesejahteraan, perubahan, kemajuan, karena itu memang sudah menjadi hak kami sebagai warga disini.

Kami juga dengan sengaja membuat video ini sebagai gambaran bagaimana keadaan kampung kami yang selalu tertinggal ini, kami masih beruntung karena berkat kesadaran masyarakat kami disini terkadang kami melakukan perbaikan jalan sendiri tanpa bantuan sedikitpun dari pemerintah kabupaten sambas, padahal ini adalah akses jalan kapubaten sambas, tapi sepertinya kami tidak di lirik sedikitpun oleh mereka. Kami mohon dengan kami sharenya video ini akan menjadi bahan pertimbangan untuk bupati sambas berikutnya. Sekian dan terima kasih.